Senin, 12 Januari 2015

PEMBELAJARAN PAIKEM

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.
Kemampuan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya:
·         Percobaan
·         Diskusi kelompok
·         Memecahkan masalah
·         Mencari informasi
·         Menulis laporan/cerita/puisi
·         Berkunjung keluar kelas
Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya:
·         Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
·         Gambar
·         Studi kasus
·         Nara sumber
Lingkungan
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
Siswa:
·         Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara
·         Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri
·         Menarik kesimpulan
·         Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
·         Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan
Melalui:
·         Diskusi
·         Lebih banyak pertanyaan terbuka
·         Hasil karya yang merupakan anak sendiri
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
· Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
· Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
· Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.
Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.
· Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
· Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus
· Guru memantau kerja siswa.
· Guru memberikan umpan balik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan visi dan misi di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan. Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari Sentralisasi menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

teknik pemasaangan keramik

PEMASANGAN TEGEL KERAMIK CARA TIPIS
(Thin Be Method)
A.           PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan kualitas pemasangan tegel keramik dinding dan lantai perlu adanya pemahaman tentang teknologi bahan dan metode kerja yang menunjang dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan serta keawetan hasil dari pekerjaan tersebut.
Pada pekerjaan tegel keramik ada dua metode kerja yang dipakai dalam mengaplikasian tegel keramik yaitu cara tipis (tin bad method) dan cara tebal (tick bed method). Penggunaan tick bed method (cara tebal) adalah suatu cara memasang keramik secara konvensional, dapat digambarkan dimana adukan atau spesi diletakan diatas punggung tegel keramik kemudian ditempelkan kepermukaan dinding sesuai ketebalan yang disyaratkan yaitu maksimal 1-2 cm.
Sedangkan thin bed method (cara tipis) adalah menggunakan bahan (tile adhesive) dan peralatan khusus (roskam bergerigi) dimana cara kerjanya adalah spesi diaplikasikan pada bidang dinding dengan meggunakan alat roskam yang telah di buat alur (gerigi) sehingga membentuk jalur dengan ketebalan maksimal 5-8 mm.
B.           FUNGSI PASANGAN TEGEL KERAMIK
Fungsi pasangan tegel keramik pada bangunan adalah sebagai berikut :
  •   Lapisan penutup pada lantai dan dinding rumah atau gedung
  • Untuk memberi kesan bersih pada bidang yang terpasang.
  • Memberikan kesan indah dari segi estetika. 
C.           FUNGSI SIAR ATAU NAT
·                     Anti slip/jika keramik sedang dalam keadaan basah atau licin.
  • Penguat antar keramik/memperkokoh antar keramik.
  • Menyamakan kesan ukuran keramik yang tidak sama.
  • Mengisi celah yang kosong akibat spesi yang berongga.
D.           PERSYARATAN PASANGAN TEGEL KERAMIK
      Untuk mendapatkan pasangan tegel keramik yang berkualitas dan awet maka perlu memperhatikan dan mengikuti aturan dan persyaratan yang telah ditetap oleh industri. Adapun persyaratan dan peraturan dalam pemasangan tegel keramik menurut industri adalah :
1.    Spesi ; spesi harus plastis, padat dan terisi penuh dan sesuai dengan prosedur dan persyaratan dari industri.
2.Siar ;  siar harus lurus dan seragam dengan toleransi kesalahan 1 mm, permukaan sedikit cekong berwarna seragam,bersih tidak bernoda serta Ketebalan siar untuk dinding adalah antara 2 – 3 mm, sedangkan untuk lantai antara 3 – 5 mm.
3.Keramik ; permukaan / glasur harus keras, bagian badan padat dan keras, rata, ukuran sama serta sudut siku.
4.   ketepatan ; ukuran, ketegakan, kerataan, kesikuan,kedataran terkontrol dengan toleransi kesalahan 1-2 mm serta selisih ketinggian antar tegel keramik tidak lebih 1 mm.
5.Syarat pemasangan; permukaan media bersih bebas dari minyak dan debu, rata, tegak, siku, keramik tidak perlu dibasahi (cara tipis), diaplikasikan dengan roskam bergerigi, pemotongan bagian pingir sama besar tidak boleh kurang dari ½ lebar keramik yang akan dipasang serta . 
E.           KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN CARA TIPIS
(THIN BED METHOD)
Pemasangan dengan cara tipis sangat menguntung dibandingkan dengan cara konvensional , seperti berikut ini : 
a)Keunggulan ; Waktu pemasangan lebih cepat (30 m2/hari), Spesi tipis (antara 3-5 mm setelah terpasang), Kualitas spesi terjamin,Ketepatan pasangan mudah dikontrol, Membutuhkan waktu tidak terlalu lama untuk belajar memasang, Lingkungan kerja bersih, Keamanan pada keramik relatif baik (tidak mudah jatuh/lepas  pada saat dipasang), Dapat dipasangan pada semua media (kayu,beton,baja,plastik  dll)

b)   Kelemahan ; Memerlukan media yang presisi atu tembok harus diplester terlebih dulu, Bahan dan peralatan terbatas pada perkotaan besar,Bahan agak sdikit mahal , Belum banyak dikenal oleh pekerja konstruksi pada umumnya.
  
F.            PERALATAN DAN BAHAN
1.            Peralatan kerja pada pemasangan tegel keramik cara tipis
a)            Alat utama; roskam bergerigi, cetok, siku besar, meter rol, peralatan potong serta waterpass
b)            Alat bantu: mixer,bak spesi, busa pembersih, jidar dan spacer (penjaga jarak keramik)
2.            Bahan  Perekat


Adapun bahan tersebut diproduksi oleh beberapa industri bahan bangunan yang sering dijumpai  dipasaran terutama untuk bahan khusus perekat tegel keramik, antara lain :

·                    Lemkra

·                    Dry Mix

·                    Sika Indonesia

·                    Mortal Utama

·                    AM


G.           PEMASANGAN TEGEL KERAMIK CARA TIPIS
(THIN BED METHOD)


1.            Pekerjaan Persiapan


a)  Marking dan Leveling ; Marking dan leveling perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi ruangan yang akan dipasang sehingga dapat ditentukan as bangunan. Dengan  leveling juga akan mengukur ketebalan dan siku  pasangan keramik.


                         http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.%201.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.2.jpg
Gbr. Marking dan leveling untuk lanta
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.4.jpg  http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.12.jpg

                                  Gbr. Marking dan leveling pada dinding

b)  Persiapan bahan dan peralatan; Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dilingkungan kerja. (keramik tidak boleh direndam). 


                    http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.6.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.7.jpg

                                    Gbr. Contoh peralatan

c)Persiapan adukan/spesi; Pencampuran Spesi  dapat digunakan alat mixer yang dibantu oleh bor elektrik, segingga spesi rata dan homogen serta menjadi plastis. .

                
                        http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.8.jpg    http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.9.jpg

                            Gbr. Mencampur spesi dengan Mixer.


d)Persiapan Media; Media yang sudah diplester harus dibersihkan dari debu atau minyak , jika menggunakan bahan perekat 2 komponen (epoxy) maka penggunaan air untuk pembersihan harus dihindarkan.


                      http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.10.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.11.jpg

               Gbr. Cara membersihakan permukaan tegel keramik

2.            Memasang Tegel keramik pada dinding.


a)           Lapisan pertama; 

  • Pasang papan landasan (kayu masif) sebagai penahan dan perata lapisan keramik paling bawah, kontrol kedataran dan kerataannya.
 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.12.jpghttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.13.jpg

Gbr. Pemasangan papan landasan

  •  Aplikasikan spesi pada permukaan tembok dengan             roskam/trowel bergerigi pada permukaan tembok untuk menempelkan tegel keramik.

                 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.14.jpg      http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.16.jpg

                  http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.15.jpg

                 Gbr. Cara aplikasi spesi dengan roskam bergerigi.

  •  Pasang keramik pada bagian kanan dan kiri serta bagian  tengah sebagai kepala kemdian kontrol kerataan dan kerataan tegel keramik.




                   http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.17.jpg       http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.18.jpg

                          Gbr. Pemasangan lapisan kepala

  • Kemudian pasang tegel keramik berikutnya hingga lapisan pertama selesai, kontrol kedataran dan kerataan pasangan, dan bersihkan dari kotoran. Gunakan palu karet utnuk mengetuk/memukul tegel keramik saat memasang dan untuk menjaga jarak gunakan spacer.

                 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.20.jpg        http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.23.jpg
                            Gbr. Penyelesaian lapisan pertama
b)           Lapisan kedua

Proses pemasangan lapisan kedua

  • Proses pemasangan lapisan kedua hampis sama dengan lapisan pertama. Yaitu aplikasikan spesi dengan  mengunakan roskam bergerigi untuk 2 atau 3 lapisan keatas kemudia pasang tegel keramik pada bagian pinggir tengah kemudian  kontrol kedataran, kerataan serta ketegakannya.
               http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.20.jpg        http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.21.jpg
                         Gbr. Pemasangan lapisan kedua
  • Kemudian pasang  tegel keramik hingga lapisan kedua selesai, setiap lapisan harus kontrol ketepatannya.
                http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.22.jpg       http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.19.jpg
                      Gbr. Pemasangan lapisan kedua
  • Selanjutnya pasang tegel keramik lapis demi lapis hingga selesai secara keseluruhan dan bersihkan sisa spesi atau kotoran yang menempel pada permukaan dan pada sela-sela nat dengan kain lap dan kapi plat.

3.            Grouting (pengisian nat).
Grouting atau pengisian nat adalah pekerjaan untuk menutupi celah atau rongga akibat kurang padatnya spesi pada saat proses pengerjaan pemasangan tegel keramik.

Adapun metode grouting atau pengisian nat keramik adalah sebagai berikut :
a)           Pembersihan nat/siar
Bersihkan siar atau nat dengan alat yang tipis dan kaku, agar kotoran yang mengeras dapat dibersihkan.

                http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.24.jpg           http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.25.jpg
                       Gbr. Proses Pembersihan siar atau nat

b)           Pembuatan adonan.
Adonan untuk pengisian nat untuk dinding diharapkan tidak terlalu encer, sedangkan untuk lantai sedikit encer.
                   http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.26.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.27.jpg
                           Gbr. Proses pembuatan adonan nat

c)            Proses grouting
Aplikasi adonan sebaiknya dilakukan dengan arah diagonal agar adonan bisa ditekan dan masuk kedalam celah atau rongga dengan sempurna.

               http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.28.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.29.jpg
                     Gbr. Proses grouting/pengisian nat

d)           Proses pembersihan.
Proses pembersihan dilakukan setelah grouitng selesai dan dipastikan celah atau rongga terisi penuh kemudian beri waktu jeda kurang lebih 3 – 5 menit agar adononan sedikit mengering.Untuk melakukan pembersihan permukaan tegel keramik dengan urutan sebagai berikut :
·      Gosok permukaan keramik secara memutar atau diagonal dengan kain lap setengah basah.

·                  Bersihkan kain lap, kemudian gosok kembali permukaan keramik hingga kotoran kasar bersih, lakukan 2 – 3 kali penggosokan.

·                  Kemudian gosok kembali permukaan keramik dengan kain kering secara berulang-ulang hingga permukaan tegel keramik bersih dan mengkilat.
                         http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.31.jpg     http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/images/gbartikeldep30/uberlin/gbr.32.jpg
                     Gbr. Proses finishing permukaan tegel keramik



Daftar Pustaka.

Susanta, Gatut, Panduan Lengkap Membangun Rumah,Jakarta,  Penebar Swadaya, 2001.
PPPPTK/VEDC, Job Sheet ; Pekerjaan Pemasangan Tegel Keramik Dinding dan Lantai, Malang. VEDC Malang. 2010.
PPPPTK/VEDC, Bahan Ajar ASC, Wall and Floor Tiling, Malang, VEDC Malang. 2010.
Sudarwati, Memilih, Memasang, Merawat Keramik ,Jakarta,  Penebar Swadaya, 2006.
Susanta, Gatut, Lantai,Jakarta,  Penebar Swadaya, 2007.
Susanta, Gatut, Dinding ,Jakarta,  Penebar Swadaya, 2007.
Fachkkiunde Bau. Bautechnik, Verlag Europa Lehrmittel.  Haan-Gruiten. 2007
Tamrin, A. G, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta 2008.
Pt. Dry Mix, Pre-Mixed Mortar Hand Book, Agustus 2010.
PT. Cipta Mortar Utama,Panduan Praktis Semen Instan MU. Jakarta.